bicaranetwork - Pasukan Israel pada Jumat melanjutkan serangan di wilayah Tepi Barat yang diduduki, Jenin, yang merupakan lokasi tertembaknya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Penduduk di daerah Jenin mengatakan pasukan Israel menembakkan proyektil ke sebuah rumah di dekat Jenin pada Jumat, dalam upaya nyata untuk menangkapi tersangka.
Tayangan televisi Palestina menunjukkan kepulan asap hitam membumbung dari rumah tersebut.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pasukannya sedang melakukan kegiatan kontraterorisme di pinggiran Jenin, di kawasan Shireen Abu Akleh terbunuh pada Rabu (11/5). Prosesi pemakamannya di Kota Tua Yerusalem pada Jumat diperkirakan akan menarik ribuan orang.
Baca Juga: Perolehan Medali SEA Games 2021: Indonesia Tambah Dua Emas, Vietnam Masih Nomor Satu
Kematian Shireen Abu Akleh, yang dulu meliput seputar Palestina dan Timur Tengah selama lebih dari dua dekade di Al Jazeera --saluran berita yang berbasis di Qatar, tampaknya akan semakin memicu konflik yang ada.
Ratusan petugas Israel akan dikerahkan di area pemakaman untuk memastikan pemakaman berlangsung tanpa ada konfrontasi, kata seorang juru bicara.
Kematian Shireen Abu Akleh menuai kecaman luas. Rekaman video dari saat-saat setelah dia terluka menunjukkan jurnalis berusia 51 tahun itu memakai rompi biru bertuliskan "Pers".
Dia menderita luka tembak di kepala saat meliput bentrokan antara tentara Israel dan militan Palestina di Jenin. Dua rekan Shireen Abu Akleh mengatakan bahwa mereka diserang oleh penembak jitu Israel.
Artikel Terkait
Presiden Palestina Telpon Raja Yordania dan Rusia Bahas Soal Israel
China Serukan Dunia Satu Suara Sikapi Serangan Israel di Al Aqsa
Indonesia Inisiasi Pertemuan OKI bahas Konflik Israel-Palestina
Wartawan Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat
Agresi Israel Menyasar Quneitra Suriah