bicaranetwork.com - China mengumumkan delapan sikap balasan terhadap Amerika Serikat sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan baru-baru ini.
Akibat pengabaian AS terhadap protes keras China terkait dengan kunjungan Pelosi ke Taiwan, maka pada 5 Agustus 2022 Kementerian Luar Negeri China (MFA) mengumumkan beberapa tindakan balasan.
Dari delapan sikap balasan respons kunjungan AS ke Taiwan tersebut, tiga di antaranya pembatalan kerja sama militer China-AS yang meliputi Dialog Tingkat Komando Armada (TCT), Dialog Koordinasi Kebijakan Pertahanan (DPCT), dan Forum Pertemuan Kesepakatan Konsultatif Militer Laut (MMCA).
Baca Juga: PB IDI Sebut Spesimen Lesi Kulit Penentu Cacar Monyet
Sementara lima sisanya berupa penangguhan kerja sama China-AS dalam hal repatriasi pendatang haram, kerja sama perbantuan hukum terkait masalah kriminal, kerja sama memerangi kejahatan transnasional, kerja sama penanggulangan narkotika, dan dialog perubahan iklim, demikian pengumuman MFA di Beijing, Jumat.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga batal melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa di sela-sela pertemuan antarmenlu ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, yang dijadwalkan pada Kamis (4/8).
Pembatalan pertemuan bilateral tersebut sebagai buntut dari pernyataan bersama anggota Kelompok Tujuh Negara (G7) dan Uni Eropa yang memojokkan China terkait permasalahan Taiwan.
Baca Juga: RSCM Hadirkan SmartRSCM Mudahkan Layanan Kesehatan
"China tidak jadi menggelar pertemuan antarmenlu dengan Jepang di Phnom Penh. Jepang bertanggung jawab historis terhadap permasalahan Taiwan sehingga tidak seharusnya membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," kata juru bicara MFA Hua Chunying.
Artikel Terkait
China Peringatkan AS untuk Tidak Ikut Campur dalam Urusan Taiwan
Jerman Operasikan Kembali Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Pertama Respons Krisis Gas
RUU Tentang Chip Bakal Diteken Joe Biden, AS Siap Bersaing dengan China
Sekjen PBB Dorong Pajak Atas Keuntungan Tak Terduga Perusahaan Minyak dan Gas
Di Forum PBB, Indonesia Galang Dukungan bagi Usulan Kapal Selam Nuklir