bicaranetwork.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membatalkan rencana kunjungannya ke China untuk menindaklanjuti pertemuan kedua kepala negara di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022.
Pembatalan atau penundaan kunjungan Menlu AS tersebut diduga berkaitan erat dengan insiden masuknya pesawat nirawak China ke wilayah udara AS.
Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Sabtu, mengklarifikasi pernyataan pembatalan kunjungan Blinken yang disampaikan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS sehari sebelumnya.
Baca Juga: Penumpang Udara di Kaltim Capai 2 Juta Orang Selama 2022
"Tidak ada pihak yang pernah mengumumkan akan ada kunjungan itu," demikian MFA dalam pernyataan tertulisnya.
Pihak China memastikan bahwa pesawat nirawak yang masuk wilayah AS adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait dengan metereologi.
MFA menyatakan bahwa insiden tersebut di luar dugaan yang disebabkan oleh faktor force majeure.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Bromo Meningkat, Statusnya di Level Waspada
China mengklaim bertindak sesuai dengan hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.
"Kami tidak punya niat untuk melanggar dan tidak pernah melakukan pelanggaran wilayah atau wilayah udara negara berdaulat mana pun," demikian MFA.
Pihak China juga telah mengomunikasikan insiden tersebut dengan pihak AS.
"(Kalau) hal ini menjadi masalah bagi AS sehingga mengeluarkan pengumuman terbaru (pembatalan kunjungan Blinken), kami menghormatinya," demikian MFA.
Baca Juga: Kota Cirebon Dikunjungi 4,2 Juta Wisatawan Sepanjang 2022
Blinken rencananya melakukan rangkaian kunjungan ke China mulai Jumat (3/2), sebagaimana pernyataan Deplu AS.
Juru bicara MFA Mao Ning tidak pernah memberikan tanggapan atas pertanyaan awak media mengenai kepastian jadwal kunjungan Blinken tersebut.
"Mengenai (pertanyaan) apakah Menlu Blinken akan mengunjungi China, saya tidak punya bahan (informasi) yang bisa saya berikan saat ini," katanya dalam pengarahan pers reguler di Beijing, Jumat (3/2).***
Artikel Terkait
FBI Geledah Rumah Presiden AS, Pengacara Biden: Tiada Dokumen Rahasia Ditemukan
Beijing Terapkan Aturan Spesifik Soal Eksperimen COVID-19
Nilai Ekspor Indonesia ke China Meningkat 25,4 Persen
China Kecam Pembakaran Al Quran dari Politisi 'Barat' Swedia
KJRI Kuching: Malaysia Pulangkan 314 WNI Bermasalah