BICARANETWORK.COM - Partai Demokrat telah mengambil keputusan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menanggapi keputusan tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (IndoStrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat bahwa Partai Demokrat perlu menjelaskan kembali visi perubahannya.
Menurut Umam, tagline perubahan dan perbaikan yang diusung Partai Demokrat menemui tantangan karena Prabowo bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung visi keberlanjutan dari program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Baca Juga: AS Roma vs Empoli: Skuad Asuhan Jose Mourinho Ngamuk Cetak 7 Gol Tanpa Balas!
Dalam pandangannya, tantangan bagi Partai Demokrat adalah bagaimana meletakkan konsep perubahan untuk perbaikan yang mereka usung sehingga bisa melebur dengan semangat keberlanjutan yang diusung KIM.
"Tantangan Demokrat adalah bagaimana meletakkan konsep dan tagline perubahan untuk perbaikan yang mereka usung agar bisa melebur dengan semangat keberlanjutan yang diusung Koalisi Indonesia Maju," kata Umam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Umam menjelaskan bahwa jika Partai Demokrat dapat mengintegrasikan visi perubahan tersebut sebagai manifestasi konsep perubahan dan keberlanjutan (change and continuity), maka partai ini tidak akan mengalami kesulitan dalam berkolaborasi dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Masih Berharap Partai Demokrat Kembali Gabung
Pada pertemuan antara jajaran elite Partai Demokrat, termasuk Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Prabowo Subianto, dan para pimpinan partai anggota Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9), Partai Demokrat secara resmi menyampaikan dukungannya untuk Prabowo sebagai bakal calon presiden.
Umam mencatat beberapa alasan yang mungkin menjadikan Partai Demokrat memilih mendukung Prabowo daripada bakal calon presiden lainnya, seperti Ganjar Pranowo.
Salah satunya adalah karena basis pemilih yang loyal terhadap Partai Demokrat lebih banyak mendukung Prabowo.
Dalam pandangan Umam, Partai Demokrat sering menempatkan dirinya dalam basis paradigma politik tengah-moderat.
Baca Juga: Penting! Pahami 5 Poin Utama Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Namun, saat ini spektrum tengah diklaim oleh tim Prabowo sebagai representasi posisinya.
Artikel Terkait
Duet Anies-Cak Imin, Demokrat: Khianati Piagam Koalisi
Buntut Kekecewaan, Partai Demokrat Turunkan Semua Baliho Anies di Pacitan, Hingga Hapus Postingan di Medsos
Ini Alasan NasDem Batal Laporkan SBY dan Petinggi Partai Demokrat ke Bareskrim Polri
Singgung Soal Etika, AHY Sebut Demokrat Bakal Gabung Koalisi yang Punya Kesamaan Visi dan Etika Politik
Koalisi Perubahan Masih Berharap Partai Demokrat Kembali Gabung