BICARANETWORK.COM - Peningkatan dan pemenuhan gizi anak harus menjadi fokus serius dalam usaha mengembangkan sumber daya manusia yang kompetitif untuk mengatasi tantangan di masa depan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa pemenuhan gizi anak adalah tanggung jawab bersama yang harus diterapkan untuk menciptakan sumber daya manusia nasional yang kompeten dalam menghadapi berbagai tantangan.
Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan tingkat kelaparan tertinggi di Asia Tenggara menurut Global Hunger Index (GHI) 2022.
GHI 2022 memberikan Indonesia skor 17,9, mengategorikannya sebagai tingkat sedang. Di Asia Tenggara, Timor Leste dan Laos menduduki peringkat teratas dengan tingkat kelaparan yang lebih tinggi. Semakin rendah skor, semakin baik indeks kelaparannya.
GHI menghitung skor berdasarkan empat faktor: kondisi kekurangan gizi, anak-anak yang mengalami stunting, anak-anak yang kurus, dan angka kematian anak.
Lestari menganggap catatan ini sebagai tanda bahaya bagi para pemangku kepentingan di Indonesia, menunjukkan bahwa usaha kita dalam memastikan nutrisi yang memadai bagi generasi penerus masih tertinggal dari banyak negara di Asia Tenggara.
Rerie, panggilan akrab Lestari, menekankan perlunya tindakan cepat dan konsisten dalam meningkatkan dan memperluas pemenuhan gizi anak.
Dia menganggap pemenuhan gizi anak sebagai salah satu langkah strategis untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa agar dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini mendorong semua pihak untuk berkomitmen dalam upaya menjadikan generasi penerus bangsa memiliki karakter dan daya saing yang kuat, sehingga mereka dapat bersaing secara global.
