BICARANETWORK.COM - Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Bali, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, menerima kunjungan dari Presiden Federasi Automotif Internasional (FIA) Dunia, Mr. Mohammed Bin Sulayem.
Dalam pertemuan tersebut, IMI mengonfirmasi bahwa Indonesia telah menandatangani Perjanjian Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Promotor WRC untuk memulai perencanaan bisnis dan tindakan sesuai prosedur operasional standar FIA dan Promotor WRC.
Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Reli FIA (FIA World Rally Championship, WRC) pada tahun 2025, dengan lokasi penyelenggaraan di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Setelah sukses menjadi tuan rumah Pertemuan FIA Region II di Bali, IMI juga berencana untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Pertemuan Umum Tahunan FIA (FIA Annual General Assembly) dan Acara Pemberian Penghargaan FIA (FIA Prize Giving).
Pertemuan Umum Tahunan FIA adalah acara tingkat tertinggi dalam FIA yang dipimpin oleh Presiden FIA dan dihadiri oleh asosiasi otomotif dari seluruh dunia, di mana berbagai proposal untuk memajukan mobilitas dan motorsport dunia dibahas.
Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa pengajuan diri Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Reli FIA (FIA WRC) memiliki alasannya sendiri.
Hal itu dipicu oleh keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan Kejuaraan Reli Asia Pasifik (Asia Pacific Rally Championship, APRC) di Danau Toba pada tahun 2022, yang kemudian membuat Indonesia mendapatkan tawaran untuk menyelenggarakan dua putaran APRC pada tahun 2023.
Yaitu Asia Cup Round 3 pada 22-23 September dan APRC Grand Final pada 24-26 November 2023 di Hutan Tanaman Industri (HTI) Toba Pulp Lestari (TPL) Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Selain itu, Indonesia juga berencana untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Umum Tahunan FIA (FIA Annual General Assembly) dan Acara Pemberian Penghargaan FIA (FIA Prize Giving) sebagai upaya untuk meningkatkan profil Indonesia dalam dunia otomotif internasional.
Hal ini didukung oleh kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan berbagai acara pertemuan internasional dan nasional, termasuk KTT G-20 dan KTT ASEAN 2023.
Menurut Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia, hal ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia dengan meningkatkan citra negara, mendukung sektor pariwisata, dan menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi masyarakat. Dengan demikian, Indonesia akan semakin terlihat di panggung otomotif dunia.