bicaranetwork.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan (new renewable energy), yakni mengelola sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Semoga kerja sama dengan PLN ini, secara perlahan dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan melalui RDF," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia mengatakan, diperlukan perubahan pola pengelolaan sampah, dari pola kumpul-angkut-buang menjadi pemanfaatan sampah sebagai sumber daya.
Baca Juga: UI Bangun Gedung IDE untuk Pusat Laboratorium Penelitian dan Inovasi
Heru menjelaskan, kerja sama ini dilatarbelakangi permasalahan sampah di DKI Jakarta mengingat Jakarta dapat menghasilkan sampah lebih dari 7.500 ton per harinya.
Sehingga, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya menyediakan berbagai jenis fasilitas pengolahan sampah, baik fasilitas pengolahan yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) maupun fasilitas pengolahan BBJP seperti yang dikerjasamakan dengan PLN ini.
Bahkan, PLN turut mendukung pembangunan fasilitas tersebut melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Baca Juga: Luhut Akan Minta LSM di Indonesia Diaudit
Heru menambahkan, kerja sama ini juga dalam rangka mengelola lingkungan, terutama sampah yang harus diselesaikan secara kolektif dan didukung oleh masyarakat Jakarta.
"Jakarta merupakan barometer nasional sehingga menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik agar sampah dapat menjadi sumber daya, sekaligus meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Heru.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengapresiasi kerja sama ini,l karena PT PLN akan mendapat tambahan BBJP dari Jakarta. "Secara prinsip, kami ingin memastikan kehidupan generasi masa depan lebih baik lagi," katanya.
Baca Juga: Kemendikbudristek Tak Segan Cabut Izin PTS Nakal
Salah satu yang dilakukan saat ini adalah mengatasi pemanasan global atau efek rumah kaca melalui transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. "BBJP ini adalah bagian dari energi terbarukan karena nol emisi. Sehingga, BBJP ini dapat menjadi salah satu solusinya," kata Darmawan.
Darmawan menegaskan, PT PLN (Persero) berkomitmen dalam transisi energi di Indonesia melalui peningkatan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Hal itu telah dilakukan dengan berbagai inisiatif, misalnya PLN sudah membuat roadmap untuk beralih ke energi hijau sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Artikel Terkait
Kloter 8 Calon Haji Embarkasi Banjarmasin Terbang Langsung ke Mekkah
UHC Bangka Tengah Tercatat 96,55 Persen
Kemendikbudristek Tak Segan Cabut Izin PTS Nakal
Luhut Akan Minta LSM di Indonesia Diaudit
UI Bangun Gedung IDE untuk Pusat Laboratorium Penelitian dan Inovasi