bicaranetwork - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan pembunuhan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel melanggar hukum humaniter internasional.
"Ini kejahatan yang sangat keji dan jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional. Setiap insan pers yang bertugas dan apalagi sudah menggunakan identitas pers, tidak boleh menjadi sasaran kekerasan oleh pihak mana pun," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan ada kesengajaan untuk melakukan pembunuhan terhadap wartawan sebagai upaya untuk menutupi fakta-fakta kejahatan yang dilakukan oleh tentara Zionis di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Baca Juga: Laporkan Wabah Pertama COVID-19, Korea Utara Perintahkan 'Lockdown' Total
"Upaya yang sama juga pernah dilakukan oleh tentara Israel dengan melakukan pengeboman terhadap kantor Al Jazeera di Jalur Gaza yang juga menampung wartawan Associated Press (AP)," kata dia.
Wakil Ketua Fraksi PKS itu meminta pemerintah Indonesia untuk mendorong upaya penyelidikan secara menyeluruh dan transparan atas kasus pembunuhan jurnalis ini oleh otoritas Palestina dan pemerintah Israel dengan melibatkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
"Upaya penyelidikan atas kasus pembunuhan ini penting untuk dilakukan, dan pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal," kata Sukamta.
Baca Juga: Ini 7 Makanan Yang Baik untuk Kesehatan Liver
Hal itu penting untuk dilakukan sehingga ada rasa aman bagi insan pers yang bertugas di lapangan, katanya.
Artikel Terkait
Taiwan Diguncang Gempa 6,1 Magnitudo
Gempa Dangkal 6,3 Magnitudo Guncang Papua Nugini
Wartawan Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat
Agresi Israel Menyasar Quneitra Suriah
Taiwan Laporkan 57.216 Positif COVID-19 dalam Sehari dengan 8 Kematian