bicaranetwork - Menulis sudah menjadi kebiasaan sastrawan asal Tegal, Jawa Tengah Akhmad Sekhu yang dipupuk sejak kecil. Meski sekarang sibuk sebagai jurnalis tapi semangat untuk selalu berkarya tetap dijaga.
Maka lahirlah cerpen maupun puisi yang dimuat di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional, beberapa diantaranya, Lelaki Jempolan, Sujud Terlama di Dunia, Kotokowok, Teror Dodol, Sedekat Mei Juni.
Selain itu, Akhmad Sekhu juga telah melahirkan sejumlah buku puisi tunggal seperti Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000), Memo Kemanusiaan (manuskrip) serta tiga buah novel yakni Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018) serta Pocinta (2021).
Baca Juga: Ketum Bamus Betawi Desak Ruhut Sitompul Minta Maaf Atas Cuitannya Soal Anies Baswedan
“Saya ingin terus berkarya seumur hidup saya. Alhamdulillah, saya masih tetap semangat berkarya," ujar ayah Fahri Puitisandi Arsyi dan Gibran Noveliandra Syahbana itu di Jakarta, Jumat.
Sementara itu kumpulan cerpennya “Semangat Orang-Orang Jempolan" siap terbit selain itu Sekhu sedang mempersiapkan buku puisi ketiganya yang berjudul "Memo Kemanusiaan” .
Dalam "Memo Kemanusiaan", Akhmad Sekhu mengangkat banyak tema di dalamnya, mulai Pandemi Covid-19, tenaga kesehatan sang pejuang kemanusiaan, hikmah dari pandemi, kita harus selalu cuci tangan, berjemur, hingga kita harus vaksin, sampai puisi menyinggung korupsi di tengah bansos pandemi yang sangat memilukan.
Kemudian, tentang situasi negeri yang masih terbelah, juga masih derasnya urbanisasi, dunia perfilman, puisi-puisi religi tentang Ramadhan, puisi-puisi hujan, ibu, pernikahan, hingga tentang keluarga.
Baca Juga: Makin Menggila, Israel Lanjutkan Serangan di Lokasi Jurnalis Al Jazeera Terbunuh
Artikel Terkait
Dongeng Belalang dan Semut - contoh cerita anak berbentuk fabel
Kabut dalam Hujan Januari - puisi Taufiq Ismail
Kapal Nuh - puisi Subagio Sastrowardoyo
Januari - puisi Joko Pinurbo
Buku Puisi ‘Hujan Bulan Juni’ Karya Sapardi Djoko Damono Terbit di Rusia
Mata Elang Menabrak Karang, Jejak 40 Tahun Berpuisi Penyair Pulo Lasman Simanjutak