26 September Hari Statistik Nasional, Kilas Balik Sejarah Berdirinya BPS

BICARANETWORK.COM - Apakah Anda tahu mengapa tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional?

Tanggal Hari Statistik Nasional tersebut bukan sekadar angka, melainkan simbol perjuangan dan transformasi statistik di Tanah Air.

Hari Statistik Nasional yang jatuh pada 26 September bukanlah sekedar peringatan. Ini adalah hari ketika undang-undang tentang Statistik di Indonesia ditetapkan pada tahun 1960.

Kala itu, momen Hari Statistik Nasional sekaligus menjadi langkah besar yang kemudian melahirkan Badan Pusat Statistik (BPS). Ini sebagai lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan statistik di Indonesia.

Baca Juga: Pendaftaran Sudah Dibuka! Catat Syarat-syarat Masuk Polsuspas 2023

Adapun sejarah berdirinya BPS, sebagaimana dilansir dari lebongkab.bps.go.id, pada masa pemerintahan Hindia Belanda kantor statistik pertama kali didirikan di Bogor, Februari 1920.

Tugas utamanya, tidak lain mengolah data statistik, khususnya yang berkaitan dengan bea dan cukai.

Namun, pada September 1924, lembaga ini bertransformasi menjadi Centraal Kantoor Voor de Statistiek (CKS) dan dipindahkan ke Batavia.

Selanjutnya pada masa pemerintahan Jepang era tahun 1942, menandai perubahan besar ketika pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang.

Baca Juga: Tak Perlu ke Salon, Ini 10 Cara Merawat Kuku di Rumah Agar Terlihat Sehat dan Cantik

CKS pun berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu, di bawah naungan Gubernur Militer Jepang.

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintahan baru di bawah Presiden Soekarno mendirikan Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum (KAPPURI).

Namun, perjalanan KAPPURI tak berhenti di sana. Berbagai perubahan terjadi, mulai dari perubahan nama menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) hingga akhirnya menjadi Biro Pusat Statistik.

Pentingnya statistik bagi bangsa ini tercermin dari diberlakukannya UU Nomor 7 tahun 1960 tentang Statistik.