bicaranetwork.com - Sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) telah melewati berbagai perubahan dan tantangan sepanjang waktu. Tentu berbagai dinamika sudah pasti dilalui, mulai dari yang manis hingga pahit sekalipun.
Menyoal sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate, salah satu organisasi pencak silat terpopuler di Indonesia ini didirikan pada tahun 1922. Mulanya bernama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC), melansir psht.or.id.
Setelahnya, berubah nama menjadi Persaudaraan Setia Hati “Pemuda Sport Club” sebelum akhirnya resmi menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate sejak 25 Maret 1951. Ki Hajar Hardjo Oetomo diketahui sebagai perintis sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate.
Sumber lain dari SHTerate.or.id menjelaskan, sebelum Ki Hajar Hardjo Oetomo ada sosok Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo alias Mbah Suro yang disebut-sebut menjadi peletak dasar pertama sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate.
Baca Juga: Deretan Kasus Kerusuhan di Jogja Terbaru, Slogan 'Jogja Istimewa' Dipertanyakan
Ia diketahui punya garis silsilah keturunan dengan Batoro Katong, pendiri kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Awal kemampuan bakat pencak silatnya mulai diasah ketika dirinya pindah ke Parahyangan, Bandung pada 1892.
Kemudian, kemampuan pencak silatnya kian diasah dengan berkelana ke berbagai daerah. Mulai dari Aceh, Jakarta, hingga kembali ke Surabaya tahun 1902.
Setahun berselang, dia mendirikan komunitas pencak silat “Joyo Gandelo Tjipto Muljo”.
Pada tahun 1917, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan Perguruan Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Winongo, Madiun, Jawa Timur. Kata "Sedulur Tunggal Kecer" diubah menjadi "persaudaraan".
Tujuan dari PSH adalah untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara anggota PSH dan sekaligus membina rasa nasionalisme, mengingat pada waktu itu Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.
Baca Juga: 6 Objek Wisata di Tawangmangu, Kampung Halaman Ganjar Pranowo Nih!
Selain itu, sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate juga tidak terlepas dari tokoh-tokoh berpengaruh lain. Beberapa di antaranya, R.M. Soetomo Mangkudjojo, Santoso Kartoatmodjo, Irsyad, R.M Imam Koesoepangat, dan K.R.T Tarmadji Budi Harsono.
Berkat peran mereka, PSHT berkembang pesat menjadi sebuah organisasi pencak silat profesional. Kini, eksistensi PSHT telah memiliki berbagai cabang di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Namun, belakangan ini kabar kurang mengenakkan menerpa nama baik PSHT. Di Yogyakarta, beberapa anggota (warga PSHT) terlibat tawuran dengan salah satu kelompok suporter setempat (Brajamusti), Minggu malam, 4 Juni 2023.